CONTOH PANTUN NASEHAT DAN JENAKA DENGAN ARTINYA
5 Contoh Pantun Jenaka dan Pantun Nasehat Serta Artinya - Semua orang suka pantun. Baik pantun jenaka, pantun nasehat, pantun cinta, pantun lucu, pantun agama atau pantun teka-teki, semuanya disukai oleh orang. Tapi tidak semua orang dapat membuat pantun. Perlu bakat dan kemampuan yang diasah.
Dengan pantun, semua pesan nasehat atau bahkan guyonan (kata orang sekarang punchline) menjadi lebihmenarik. Kata-kata juga semakin mudah diingat saat tersusun menjadi pantun.
Tak heran, orang-orang yang pandai berpantun biasanya amat disuka oleh orang-orang di sekelilingnya. Gimana dengan kamu? Barang kali mau mencoba berpantun hehe.
Kamu bisa mengungkapkan perasaanmu dengan pantun-pantun dibawah ini. Namun sebelum itu alangkah baiknya kita tahu apa itu pantun.
Pantun diambil dari kata “tuntun” yang bermakna mengatur, menyusun atau menuntun. Maksudnya pantun adalah kata-kata yang disusun sedemikian rupa sehingga menarik untuk didengar dan dibaca.
Sebenarnya pantun adalah puisi lama nusantara yang dikenal memiliki banyak istilah di berbagai daerah. Misalnya dalam bahasa Padang atau Minangkabau pantun dikenal dengan patuntun, dalam bahasa jawa dikenal dengan parikan dan dalam bahasa sunda dikenal dengan istilah paparikan.
Pada awalnya pantun hanya diucapkan secara lisan. Namun seiring perkembangan zaman maka banyak orang yang mengabadikan pantun dengan menulis. Itulah kenapa pantun dalam pantun-pantun yang sobat baca tidak ada pengarangnya. Karena memang pantun boleh dan bisa diucapkan oleh siapapun, tanpa bisa mengklaim miliknya.
Ciri-ciri Pantun
Pantun adalah susunan kalimat yang terdiri dari 4 baris yang bersajak silang A-B-A-B atau AAAA. Setiap kalimat dalam pantun tidak terlalu panjang, sekitar 4-12 suku kata.
Pantun memiliki 2 bagian, yakni bagian sampiran dan bagian isi. Bagian sampiran yang terletak di awal pantun biasanya bercerita tentang fenomena alam dan tidak ada kaitannya dengan isi. Kemudian bagian isi yang berada di akhir adalah pesan utama pantun.
Jenis-jenis Pantun
Ada banyak jenis pantun di Indonesia. Jenis pantun dibedakan tema bahasan dalam pantun. Misalnya pantun jenaka adalah jenis pantun yang isinya lelucon menggelitik. Lalu pantun nasehat adalah jenis pantun yang berisi nasehat petuah.
Kemudian pantun cinta adalah jenis pantun yang berisi pesan-pesan cinta. Pantun agama adalah jenis pantun yang berisi tentang pesan spiritual keagamaan.
Ada juga jenis pantun yang unik, yakni pentun yang berisi teka-teki sehingga yang mendengarnya perlu menjawab teka-teki tersebut.
Contoh Pantun Nasehat Dengan Artinya
Surya tenggelam ke barat,
Senja hati merah cahayanya.
Jika ingin dapat dunia akhirat,
ilmu dan amal adalah kuncinya
Artinya atau maknanya: Jika ingin bahagia di dunia dan akhirat, maka kita harus berilmu dan beramal. Ilmu didapat dengan belajar. Setelah mendapatkannya ilmu tersebut harus diamalkan.
Perahu melaju menuju hulu,
Angin bertiup amat pesatnya.
Barang siapa beramal tanpa ilmu,
Setan mudah menyesatkannya.
Artinya atau maknanya: Mengamalkan suatu ibadah harus dengan ilmu; yakni sesuai dengan petunjuk dan bimbingan dari Nabi.
Bulan purnama air pasang,
Langit cerah tampak bintang.
Tanpa hujan tanah gersang,
Tanpa iman jiwa kering kerontang.
Artinya atau maknanya: Orang yang tidak beriman jiwanya selalu merasa susah, tidak bahagia. Agar bahagia maka manusia harus beriman. Karena iman akan menyuburkan jiwa, melapangkan dada, dan memberikan bahagia.
Anak berkumpul hendak menonton,
Panggung tinggi tuk sandiwara.
Ilmu ibarat sebuah pohon,
Sedangkan amal adalah buahnya.
Artinya atau maknanya: Ilmu harus diamalkan. Karena tanpa pengamalan, maka ilmu tersebut ibarat pohon tanpa buah. Agar sempurna, ilmu harus diamalkan.
Tanam satu mawar merah,
Bunga melati tumbuh dua.
Jadi anak jangan suka marah,
Suka marah cepat tua.
Artinya atau maknanya: Pantun di atas berisikan pesan agar jangan mudah marah. Orang yang marah biasanya tidak indah wajahnya. Sedangkan orang yang murah senyum, wajahnya sedap dipandang.
Contoh Pantun Jenaka
Sianak bermain dalam kubangan
bersama sapi dan kambing domba
enak sungguh gembala makan
tiada diingat lumpur dimuka
Tiup seruling sianak gembala
berjalan pelan buntut bergoyang
ingat pulang hari dah senja
takut ibu hatinya bimbang
Anak gembala tidak berbaju
membawa senjata ketapel getah
sapi meruput anak berburu
berburu burung siburung unta
Badannya hitam rambutnya botak
membawa teman mencari rumput
anak gembala slalu bertindak
dikejar macan tersangkut sangkut
Riuh bernyanyi ditengah ladang
menyanyi tembang anak jalanan
diujung gunung mata memandang
menghayal jadi seorang juragan