Contoh Soal Literasi Bahasa Indonesia UTBK 2023 Lengkap Beserta Pembahasannya
Contoh soal Literasi Bahasa Indonesia UTBK 2023 lengkap beserta pembahasannya - Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh teman - teman semua. Balik lagi bersama gua disini,,, di mana lagi kalau bukan di seocontoh.web.id. Pada artikel kali ini, gua akan membagikan Contoh soal Literasi Bahasa Indonesia UTBK 2023 lengkap beserta pembahasannya.
Berikut di bawah ini adalah Contoh soal Literasi Bahasa Indonesia UTBK 2023 lengkap beserta pembahasannya :
11. Perhatikan ilustrasi berikut!
Budi mendapat tugas menulis esai tentang tindak korupsi. Saat melakukan riset untuk menentukan topik esainya, ia menemukan informasi berikut.
Dana Desa Rentan Disalahgunakan
Undang-undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa mewajibkan pemerintah pusat untuk mengalokasikan dana desa dari anggaran nasional untuk peningkatan pelayanan publik, pemberdayaan masyarakat dan pembangunan desa. Menurut catatan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) hingga akhir tahun 2016 setidaknya terbangun lebih dari 120.000 km jalan, 1.960 km jembatan, 5.220 unit pasar desa, pembangunan tambatan perahu sebanyak 5.116 unit, pembangunan embung 2.047 unit, dan pembangunan irigasi sebanyak 97.176 unit. Selain itu, pembangunan penahan tanah sebanyak 291.393 unit, pembangunan sarana air bersih 32.711 unit, pembangunan MCK 82.356 unit, pembangunan poliklinik desa 6.041 unit, dan pembangunan sumur 45.865 unit.
Akan tetapi, berbagai bentuk penyalahgunaan dana desa juga tidak sedikit. Berdasarkan hasil pemantauan Indonesia Corruption Watch, sepanjang 2015 sampai 2017, kasus tindak pidana korupsi di tingkat desa semakin menjamur. Pada 2015 setidaknya ada 17 kasus, jumlah ini meningkat menjadi 41 kasus pada 2016 dan 96 kasus pada 2017. Jika di total, dalam kurun waktu 3 tahun, setidaknya ada 154 kasus korupsi di tingkat desa dengan kerugian negara mencapai Rp 47,56 miliar.
Terdapat 154 kasus korupsi di tingkat desa, 127 diantaranya terkait dana desa. Latar belakang pelaku yang paling banyak terlibat korupsi di tingkat desa adalah kepala desa yaitu 112 orang. Selebihnya merupakan perangkat desa 32 orang dan keluarga kepala desa 3 orang. Data ini memperlihatkan masih buruknya tata kelola dana desa. Bahkan kepala desa dan perangkat desa yang seharusnya mengelola dana desa untuk kepentingan masyarakat justru menjadi bagian dari praktek penyimpangan.
Setelah membaca artikel tersebut, topik apa yang mungkin Budi pilih untuk esainya?
A. Dana Desa bagi pembangunan daerah tertinggal.
B. Undang-undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa.
C. Bukti-bukti pemanfaatan Dana Desa.
D. Modus penyelewengan Dana Desa.
E. Pemaparan tata kelola Dana Desa.
Jawaban: D
Pembahasan:
Esai yang ditugaskan kepada Budi dibatasi dengan tema tindak korupsi. Dengan demikian, topik atau ide pokok esai Budi harus berada di dalam batasan tersebut.
Pilihan A, B, C, dan E tidak tepat karena topik tentang Dana Desa, Undang-Undang tentang Desa, bukti pemanfaatan, dan tata kelola Dana Desa jelas tidak berada di dalam tema tindak korupsi.
Pilihan D adalah pilihan yang paling tepat karena sebuah tindakan pasti mengimplikasikan modus sehingga topik modus penyelewengan Dana Desa berkaitan langsung dengan artikel dan tindak korupsi sebagai tema tugas esai.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah D.
12. Perhatikan ilustrasi berikut!
Setelah menentukan topik untuk tugas esai tentang tindak korupsi, Budi mencari data yang berkaitan dengan korupsi Dana Desa. Dalam pencariannya, Budi menemukan sebuah artikel yang memuat informasi seperti yang ia inginkan. Namun, Budi menemukan sebuah kejanggalan dalam artikel tersebut sehingga Budi pun batal menggunakannya sebagai sumber. Berikut bagian artikel yang memuat kejanggalan itu.
Tambah Dananya, Tambah Korupsinya
Penambahan anggaran Dana Desa ternyata disertai juga dengan peningkatan angka kasus korupsinya. Pada tahun 2015, pemerintah mengalokasikan Rp 20,67 triliun untuk Dana Desa, disusul dengan Rp 46,98 triliun di tahun 2016. Alokasi ini meningkat hingga Rp 60 triliun di tahun 2017 dan 2018. Angka penyerapan Dana Desa di tahun-tahun tersebut menunjukkan kenaikan dari 82,72 persen di tahun 2015 hingga 97,65 persen di 2016 dan 98,54 persen di 2017 hingga 99 persen di 2018. Sayangnya, kasus korupsi Dana Desa di tahun-tahun tersebut juga mengiringi kenaikan-kenaikan tersebut. Ada 17 kasus di tahun 2015, 41 kasus di 2017, 96 kasus di 2017, dan 27 kasus di semester pertama tahun 2018.
Kejanggalan apa yang ditemukan oleh Budi?
A. Tidak ada informasi mengenai jabatan pelaku korupsinya dalam pemerintahan desa.
B. Angka kasus korupsi di tahun 2018 diambil sebagai indikator sebagai peningkatan.
C. Tidak ada informasi mengenai rincian alokasi Dana Desa yang diselewengkan.
D. Besaran kenaikan Dana Desa dari tahun ke tahun tidak sama.
E. Penyerapan Dana Desa dari tahun ke tahun tidak sama.
Jawaban: B
Pembahasan:
Kalimat terakhir teks menyatakan rincian angka korupsi di tahun 2018 dengan keterangan “di semester pertama tahun 2018.” Karena hanya diambil dari satu semester, angka kasus korupsi di tahun tersebut masih bisa naik atau tetap. Jika naik, pernyataan bahwa peningkatan angka korupsi mengiringi peningkatan Dana Desa benar, tetapi jika tetap, pernyataan tersebut salah. Namun, tampak di kalimat kelima, penulis tetap menggunakan angka korupsi tahun 2018 yang belum tuntas tersebut sebagai bagian dari data yang "mengiringi kenaikan-kenaikan" yang ia jelaskan sebelumnya. Dengan demikian, angka korupsi tahun 2018 tersebut diambil oleh penulis sebagai indikator peningkatan korupsi.
- Pilihan A tidak tepat karena informasi mengenai jabatan pelaku korupsi memang tidak relevan dengan ide pokok paragraf sehingga ketiadaan informasi tersebut bukan sebuah kejanggalan.
- Pilihan C tidak tepat karena rincian alokasi Dana Desa hanya bersifat informasi tambahan bagi ide pokok paragraf sehingga ketiadaan informasi tersebut bukan sesuatu yang janggal.
- Pilihan D tidak tepat karena tidak ada informasi yang menyatakan bahwa Dana Desa harus dinaikkan dengan besaran yang sama sehingga perbedaan besaran kenaikan bukan hal yang janggal.
- Pilihan E tidak tepat karena besar penyerapan Dana Desa tentunya bergantung pada pengelolaan dana tersebut sehingga ketidaksamaan besarnya bukan sesuatu yang janggal.
Jadi, pilihan jawaban yang tepat adalah B.
13. Perhatikan ilustrasi berikut!
Budi memerlukan sumber tambahan untuk menyokong sebuah ide yang hendak ia masukkan ke dalam esainya. Setelah melakukan pencarian, Budi memutuskan untuk menggunakan sebuah artikel sebagai salah satu sumber pustaka esainya. Berikut artikel yang ditemukan Budi.
Desa Ponggok, Bukti Keberhasilan Dana Desa
Menteri Keuangan (Menkeu) melakukan kunjungan ke Desa Ponggok dan merasa bangga akan pencapaian pemerintah Desa Ponggok dalam memanfaatkan Dana Desa. Sejak menerima Dana Desa pada tahun 2015, Desa Ponggok telah melakukan banyak pembangunan untuk memajukan desa, mulai dari pembangunan infrastruktur, pembangunan sanitasi dan penyediaan air bersih, sampai dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Sore hari ini kita melihat bagaimana Desa Ponggok bisa membangun dirinya. Melakukan upaya perbaikan kesejahteraan masyarakat di bawah kepemimpinan Bapak Juanedhi merupakan suatu prestasi yang sangat sangat sangat membanggakan. Saya berterima kasih,” ujar Menkeu di gedung Banyu Panguripan, Desa Ponggok, pada Rabu (22/08).
Pemerintah telah memberikan Dana Desa selama tiga tahun. Desa Ponggok adalah contoh desa yang mampu mengelola dan mengimplementasikan Dana Desa dengan sangat baik. Jika seluruh desa di Indonesia mampu melakukannya, tidak akan ada kemiskinan lagi. Ketimpangan juga semakin kecil sehingga semua lapisan masyarakat dapat merasakan pertumbuhan ekonomi.
Selanjutnya, Menkeu menjelaskan bahwa Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) sedang memformulasikan besaran jumlah Dana Desa yang ditransfer ke tiap desa. Dengan formulasi ini, desa yang sudah mandiri akan menerima jumlah yang lebih kecil dibanding desa yang masih belum mandiri agar dapat cepat mengejar ketertinggalannya. Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Badan Perencanaan Nasional (Bappenas), dan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes) akan terus mengevaluasi Dana Desa agar dana ini dapat dimanfaatkan dengan tepat guna dalam mengentaskan kemiskinan dan kesenjangan sehingga dapat tercipta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Apa yang dapat dilakukan Budi dengan artikel tersebut di dalam esainya?
A. Budi dapat menggunakannya untuk mengevaluasi kebenaran berita dalam artikel tersebut.
B. Budi dapat memakainya sebagai alat pembuktian kesuksesan Dana Desa sebagai program pemerintah.
C. Budi dapat memakainya sebagai rujukan untuk menunjukan kerugian masyarakat akibat tindak korupsi.
D. Budi dapat memakainya sebagai rujukan untuk menyebutkan Bapak Juanedhi sebagai tokoh pemberantasan korupsi.
E. Budi dapat memakainya sebagai sumber untuk menjelaskan bagaimana Desa Ponggok mengelola Dana Desa.
Jawaban: C
Pembahasan:
Artikel berisi liputan kesuksesan program Dana Desa di Desa Ponggok. Dengan menggunakan artikel tersebut sebagai sumber dalam esai tentang tindak korupsi, Budi dapat menunjukkan kerugian yang diderita masyarakat jika Dana Desa diselewengkan oleh koruptor, yaitu tidak menikmati pembangunan dan kemajuan desa seperti yang dipaparkan dalam artikel.
- Pilihan A tidak tepat karena tugas esai Budi tidak berhubungan dengan benar atau tidaknya sebuah berita.
- Pilihan B tidak tepat karena tugas esai Budi tidak berhubungan dengan pembuktian kesuksesan program Dana Desa.
- Pilihan D tidak tepat karena peran Bapak Juanedhi yang dibicarakan dalam artikel tidak berhubungan dengan pemberantasan korupsi.
- Pilihan E tidak tepat karena tugas esai Budi tidak berkaitan dengan cara mengelola Dana Desa.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C.
Perhatikan teks berikut untuk menjawab soal no 14, 15, dan 16!
Makanan Cepat Saji atau Makanan Sampah
Makanan cepat saji (fast food) adalah makanan yang sudah disiapkan dan bisa disajikan dalam waktu cepat sekitar 5-10 menit setelah dipesan. Menurut Executive Chef Hotel Santika Mega City Bekasi Agung Budiharto, makanan cepat saji itu sama dengan makanan sampah (junk food) karena makanan sampah juga bersifat cepat saji. Agung menambahkan bahwa makanan cepat saji umumnya dibuat dengan bahan makanan yang tidak terlalu banyak. Selain itu, pembuatan makanan cepat saji juga sederhana, tidak memerlukan garnish (dekorasi makanan) atau platting (penyajian di piring) yang detail. Dalam hal pemasakan, teknik goreng dan panggang adalah dua teknik yang umum digunakan dalam pembuatan makanan cepat saji.
Agung menjelaskan bahwa beberapa makanan cepat saji umumnya diolah dengan takaran garam yang cukup besar untuk memperpanjang umur simpan makanan. Alhasil, makanan ini memiliki cita rasa gurih yang cenderung asin. Pemberian garam pada makanan merupakan salah satu teknik pengawetan alami. Sementara itu, makanan sampah mengandung banyak lemak, gula, dan garam sehingga membuatnya terasa lezat. Sayangnya, ketiga kandungan makanan sampah tersebut meningkatkan kadar kalori makanan. Selain itu, makanan sampah juga mengandung sedikit saja nutrisi penting, seperti protein, serat, vitamin, dan mineral. Oleh karena kadar kalori yang tinggi, makanan sampah dapat memperburuk kondisi orang yang mengidap diabetes dan hipertensi.
14. Pernyataan manakah yang TIDAK relevan dengan keseluruhan isi teks?
A. Pemberian garam merupakan salah satu teknik pengawetan alami.
B. Beberapa kandungan pada makanan cepat saji berbahaya bagi kesehatan.
C. Makanan cepat saji umumnya dimasak dengan cara digoreng atau dipanggang.
D. Orang dengan riwayat kesehatan tertentu sebaiknya tidak mengonsumsi makanan cepat saji.
E. Fast food sebenarnya sama dengan dengan junk food karena keduanya merujuk ke makanan yang berbahan baku sederhana.
Jawaban: A
Pembahasan:
Soal menanyakan pernyataan yang tidak terkait atau tidak sesuai dengan isi teks.
Paragraf pertama teks bacaan memberikan definisi dan ciri-ciri makanan cepat saji (fast food) atau makanan sampah (junk food). Paragraf kedua membicarakan kandungan makanan cepat saji khususnya garam. Paragraf ini menjelaskan fungsi, kadar, dan dampak kandungan garam dalam makanan tersebut. Dalam paragraf kedua, kalimat “pemberian garam merupakan salah satu teknik pengawetan alami” mengungkapkan informasi yang tidak koheren dengan informasi pada kalimat sebelumnya (Alhasil, makanan ini memiliki cita rasa gurih yang cenderung asin) dan setelahnya (Junk food atau makanan sampah juga mengandung banyak lemak, gula, dan garam, yang membuat makanan ini terasa lezat).
Dinilai dengan lebih luas lagi, kalimat tersebut juga tidak koheren dengan keseluruhan ide pokok teks, yaitu definisi dan ciri-ciri makanan cepat saji serta penjelasan tentang fungsi, kadar, dan dampak kandungan garam di dalamnya. Kesimpulannya, kalimat tersebut tidak relevan dengan isi teks bacaan.
- Pilihan jawaban B tidak tepat karena pernyataannya masih relevan dengan dampak kandungan garam yang besar dalam makanan cepat saji seperti yang dibicarakan di paragraf kedua.
- Pilihan jawaban C tidak tepat karena pernyataannya masih relevan dengan informasi di kalimat terakhir dalam paragraf pertama.
- Pilihan jawaban D tidak tepat karena pernyataannya masih relevan dengan informasi dalam paragraf kedua yang mengatakan bahwa makanan cepat saji dapat memperburuk kondisi kesehatan orang dengan diabetes dan hipertensi.
- Pilihan jawaban E tidak tepat karena pernyataannya masih relevan dengan pendapat Agung Budiharto yang dicantumkan dalam paragraf pertama.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A.
15. Pernyataan mana yang merupakan simpulan yang TIDAK logis dalam teks 'Makanan Cepat Saji atau Makanan Sampah'?
A. penyebutan junk food sebagai makanan sampah
B. perbandingan antara fast food dan junk food
C. penyamaan fast food dengan junk food
D. penyebutan kandungan nutrisi yang tidak lengkap
E. penyebutan jenis makanan yang memiliki kadar garam tinggi
Jawaban: C
Pembahasan:
Simpulan yang tidak logis adalah simpulan yang dihasilkan dari proses penalaran yang tidak sahih.
Dari lima pilihan yang tersedia, pilihan C adalah jawaban yang paling tepat. Penyamaan fast food dan junk food dinyatakan di paragraf pertama dengan kalimat “… makanan cepat saji itu sama dengan makanan sampah (junk food) karena makanan sampah juga bersifat cepat saji.” Kalimat ini merupakan simpulan yang dihasilkan dari penalaran berikut.
- Makanan cepat saji dibuat dengan cepat.
- Makanan sampah dibuat dengan cepat.
- Jadi, makanan cepat saji sama dengan makanan sampah.
Ketidaksahihan penalaran tersebut terlihat jelas jika menggunakan unsur lain yang lebih jelas.
- Rumah Rudi dibangun dengan cepat.
- Kamar Ani dibangun dengan cepat.
- Jadi, rumah Rudi sama dengan kamar Ani.
Simpulan tersebut salah karena rumah Rudi dan kamar Ani tetap dua benda yang berbeda meskipun memiliki kesamaan dalam hal kecepatan pembangunannya. Dengan penalaran yang sama, makanan cepat saji semestinya tidak disamakan dengan makanan sampah hanya karena memiliki kesamaan dalam kecepatan pembuatannya.
Selain dengan memeriksa kesahihan penalaran, fast food dan junk food pun terlihat memiliki perbedaan dengan membaca paragraf kedua. Fast food dikatakan sebagai makanan yang mengandung kadar garam tinggi oleh karena fungsi garam sebagai pengawet makanan. Sementara itu, junk food tidak hanya dikatakan memiliki kadar garam yang tinggi, tetapi juga kadar kalori yang tinggi serta kandungan nutrisi penting yang rendah. Penjelasan yang berbeda antara kandungan fast food dan junk food di paragraf kedua ini dapat menjadi petunjuk bahwa penyamaan fast food dan junk food adalah simpulan yang tidak sahih.
- Pilihan A tidak tepat karena penyebutan junk food sebagai makanan sampah adalah sebuah penerjemahan, bukan simpulan.
- Pilihan B tidak tepat karena perbandingan antara fast food dan junk food adalah sebuah perbandingan, bukan simpulan.
- Pilihan D tidak tepat karena penyebutan kandungan nutrisi yang tidak lengkap tidak berkaitan dengan simpulan.
- Pilihan E tidak tepat karena penyebutan jenis makanan yang memiliki kadar garam tinggi juga tidak berkaitan dengan simpulan.
Jadi, pilihan jawaban yang tepat adalah C.
16. Berdasarkan teks 'Makanan Cepat Saji atau Makanan Sampah', dapat diidentifikasi perbedaan makanan yang disebut dengan fast food dan junk food, yaitu ....
A. fast food memiliki rasa yang gurih dan junk food memiliki rasa asin.
B. fast food berpotensi lebih sehat dibanding junk food yang kaya akan garam.
C. tidak ada perbedaan karena fast food dan junk food merupakan hal yang sama dan benar adanya.
D. ciri fast food didasarkan pada dari proses penyajian dan junk food pada rendahnya kandungan gizi
E. fast food dapat disajikan dalam 5-10 menit, sedangkan junk food disajikan dalam waktu lebih lama.
Jawaban: D
Pembahasan:
Soal menanyakan perbedaan antara fast food dan junk food.
Menurut informasi di paragraf pertama, ciri-ciri fast food adalah dibuat dengan bahan yang tidak terlalu banyak dan disajikan dengan cepat dan demikian pula halnya dengan ciri-ciri junk food. Sementara itu, menurut informasi di paragraf kedua, ciri-ciri junk food adalah proses penyajian yang cepat, kadar kalori yang tinggi, dan kandungan nutrisi penting yang rendah. Oleh karena itu, pilihan D tepat.
- Pilihan A tidak tepat karena kedua jenis makanan tersebut sama-sama mengandung kadar garam yang tinggi sehingga terasa asin.
- Pilihan B tidak tepat karena alasan fast food berpotensi lebih sehat daripada junk food bukan karena perbedaan pada kadar garam, melainkan karena junk food berkalori tinggi dan memiliki kandungan nutrisi penting yang rendah.
- Pilihan C tidak tepat karena soal sudah dengan jelas meminta detail perbedaan yang disebutkan dalam teks.
- Pilihan E tidak tepat karena tidak ada informasi yang menerangkan bahwa junk food disajikan lebih dari 5-10 menit. Informasi yang ada justru menyatakan bahwa junk food dapat disamakan dengan fast food oleh karena penyajiannya yang sama-sama cepat.
Jadi, pilihan jawaban yang tepat adalah D.
Itu dia tadi Contoh soal Literasi Bahasa Indonesia UTBK 2023 lengkap beserta pembahasannya. Semoga contoh latihan soal di atas bisa menjadi salah satu tambahan referensi untuk bahan belajar kalian. Nantikan contoh - contoh latihan soal lainnya di artikel berikutnya yang akan datang. Cukup sekian untuk artikel kali ini, kurang lebihnya mohon maaf …
Sampai jumpa lagi, Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.