Contoh Soal TPS Kemampuan Memahami Bacaan Dan Menulis SNBT 2023 Lengkap Beserta Pembahasannya
Contoh soal TPS Kemampuan Memahami Bacaan Dan Menulis SNBT 2023 lengkap beserta pembahasannya - Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh teman - teman semua. Balik lagi bersama gua disini,,, di mana lagi kalau bukan di seocontoh.web.id. Pada artikel kali ini, gua akan membagikan Contoh soal TPS Kemampuan Memahami Bacaan Dan Menulis SNBT 2023 lengkap beserta pembahasannya.
Berikut di bawah ini adalah Contoh soal TPS Kemampuan Memahami Bacaan Dan Menulis SNBT 2023 lengkap beserta pembahasannya :
Teks ini digunakan untuk menjawab soal nomor 5—8.
(1) Lebih dari satu dekade yang lalu, para ahli belum mampu memahami apa itu rasa gatal. (2) Para ilmuwan benar-benar mengira bahwa gatal hanyalah jenis rasa sakit yang lebih ringan. (3) Gatal dianggap berasal dari reseptor yang sama di epidermis yang menyampaikan pesan kimia dan listrik ke tulang belakang dan otak untuk memberi tahu bahwa ada sesuatu yang menyakitkan. (4) Namun, sekarang kita mengetahui bahwa gatal sebenarnya memiliki sirkuit spesifiknya sendiri yang melibatkan bahan kimia dan selnya sendiri. (5) Sementara itu, kita semua memiliki respons yang berbeda terhadap rasa sakit, tetapi memiliki respons massal terhadap rasa gatal.
(6) Ketika kita menggaruk bagian tubuh yang terasa gatal, tidak lama kemudian kita akan merasakan sensasi lega. (7) Mengapa bisa demikian? (8) Saat menggaruk, otak akan meresponsnya dengan mengeluarkan hormon serotonin yang berfungsi sementara untuk mengurangi rasa gatal tersebut. (9) Hal yang sama juga akan dirasakan ketika bagian tubuh yang gatal sedikit dicubit atau dipukul perlahan karena rasa sakit lemah juga dapat dihasilkan dari tindakan tersebut. (10) Itulah sebabnya, saat digaruk, bagian tubuh yang gatal akan terasa nyaman sementara. (11) Akan tetapi, ketika hormon serotonin sudah habis, rasa gatal akan kembali di bagian tubuh yang lain atau di tempat semula.
Topik : Kalimat dan Wacana
Subtopik : Konsep Kilat Wacana (NEW!)
5. Jika informasi di bawah ini ditambahkan pada paragraf 2, kalimat mana yang akan melemahkan argumen pada paragraf tersebut?
A. Rasa gatal yang muncul terkadang tidak diketahui posisi tepatnya.
B. Menggaruk bagian tubuh yang gatal akan menimbulkan rasa nyaman.
C. Tidak hanya menggaruk, mencubit pun bisa meredakan rasa gatal itu.
D. Hormon serotonin mampu menimbulkan rasa nyaman.
E. Ada banyak rasa gatal yang tidak perlu digaruk.
Jawaban : A
Pembahasan :
Hal yang dibicarakan dalam paragraf 2 adalah rasa lega yang dihasilkan saat menggaruk bagian yang gatal di tubuh. Pernyataan ini bisa dilemahkan oleh informasi yang ada di pilihan jawaban A. Jika kita tidak mengetahui posisi yang gatal, garukan yang kita lakukan pun tidak akan terasa melegakan.
- Pilihan jawaban B tidak tepat karena pernyataan ini memperkuat pernyataan tentang munculnya rasa lega saat menggaruk.
- Pilihan jawaban C tidak tepat karena informasi ini bersifat menambahkan informasi yang sudah tertulis sebelumnya.
- Pilihan jawaban D tidak tepat karena pernyataan ini memberi tambahan informasi terkait rasa nyaman yang muncul saat menggaruk.
- Pilihan jawaban E tidak tepat karena paragraf 2 membicarakan sebab gatal dan perasaan lega yang muncul saat kita menggaruknya.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A.
Topik : Kalimat dan Wacana
Subtopik : Konsep Kilat Kalimat Efektif (NEW!)
6. Perbaikan yang harus dilakukan agar kalimat (8) menjadi logis adalah ….
A. mengganti menggaruk menjadi digaruk
B. mengubah kata tersebut menjadi kata itu
C. menambahkan kata kita sebelum menggaruk
D. menghilangkan kata rasa sebelum kata gatal
E. menghilangkan kata untuk setelah sementara
Jawaban : C
Pembahasan :
Secara terminologi, logis berarti ‘masuk akal’. Kalimat yang logis adalah kalimat yang masuk akal. Kelogisan kalimat didapat dari syarat keefektifan sebuah kalimat. Kalimat yang efektif tentu saja logis. Keefektifan kalimat sendiri bisa ditentukan dari kelengkapan unsur kalimatnya, kehematan penggunaan kata, dan kesejajaran kelas kata dan verbanya.
Kalimat (10), Saat menggaruk, otak akan meresponnya dengan mengeluarkan hormon serotonin yang berfungsi sementara untuk mengurangi rasa gatal tersebut., tidak logis karena adanya kesalahan dalam pelesapan subjek di anak kalimatnya. Pada klausa anak, terdapat predikat yang tidak diawali subjek. Ini menandakan bahwa klausa anak tersebut memiliki subjek yang sama dengan induk kalimatnya, yakni otak. Jika kita memasukkan subjeknya pada klausa anak tersebut, kalimatnya menjadi tidak logis karena akan menjadi Saat otak menggaruk, otak akan meresponnya dengan mengeluarkan hormon serotonin yang berfungsi sementara untuk mengurangi rasa gatal tersebut. Otak tidak dapat menggaruk.
- Pilihan jawaban A tidak tepat karena mengganti kata menggaruk dengan digaruk tidak mengubah fakta bahwa subjek pada anak kalimatnya adalah otak.
- Pilihan jawaban B tidak tepat karena fungsi tersebut dan itu sama sehingga tidak ada perubahan yang terjadi akibat penggantian ini.
- Pilihan jawaban D tidak tepat karena menghilangkan kata rasa tidak mengubah fakta bahwa subjek pada anak kalimat tetap otak sehingga kalimat tetap tidak logis.
- Pilihan jawaban E tidak tepat karena frasa berfungsi sementara dan tanda kata sementara mengubah makna.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C.
Topik : Kalimat dan Wacana
Subtopik : Konsep Kilat Wacana (NEW!)
7. Kalimat mana yang paling tepat dituliskan sebagai simpulan teks tersebut?
A. Dapat disimpulkan bahwa serotonin adalah penyebab rasa gatal hilang saat kita menggaruknya.
B. Dengan demikian, cara terbaik untuk menghilangkan gatal adalah dengan menggaruk, mencubit, atau memukul perlahan bagian yang gatal.
C. Simpulan yang dapat diambil adalah serotonin dibutuhkan agar rasa gatal tidak kembali menyerang.
D. Pemaparan tersebut membawa kita pada simpulan bahwa rasa nyaman yang kita alami saat menggaruk hanya sementara.
E. Uraian tersebut menunjukkan bahwa rasa gatal dapat dihilangkan dengan dua cara.
Jawaban : D
Pembahasan :
Untuk menentukan simpulan dari sebuah paragraf, kita perlu mengetahui ide pokok pada setiap paragrafnya.
- Ide pokok paragraf 1 adalah penyebab gatal pada tubuh menurut ilmuwan.
- Ide pokok paragraf 2 adalah perasaan nyaman menggaruk bagian tubuh yang gatal sifatnya hanya sementara.
Jadi, simpulan yang tepat pada akhir teks tersebut dapat diambil dari ide pokoknya, yakni terkait sensasi nyaman saat kita menggaruk yang sifatnya sementara. Fokus yang hendak ditampilkan adalah perasaan nyaman yang muncul sementara saat menggaruk bagian tubuh yang gatal.
- Pilihan jawaban A tidak tepat karena berfokus ke serotonin dan rasa gatal yang hilang pun hanya sementara, sedangkan jawaban A melepaskan kata sementara tersebut.
- Pilihan jawaban B tidak tepat karena pernyataan tersebut hanya fokus ke cara menghilangkan gatal.
- Pilihan jawaban C tidak tepat karena hormon serotonin tidak bisa dihasilkan secara sengaja.
- Pilihan jawaban E tidak tepat karena dengan dua cara yang dimaksud, rasa gatal tidak dapat dihilangkan, melainkan hanya mampu mengurangi rasa gatal.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah D.
Baca juga Contoh soal TPS UTBK 2023 Kemampuan Memahami Bacaan Dan Menulis lengkap beserta jawabannya
Topik : Kata, Frasa, Makna, dan Konjungsi
Subtopik : Konsep Kilat Pembentukan Kata, Frasa, dan Makna (NEW!)
8. Kata massal pada kalimat (5) dapat diperbaiki menjadi ....
A. sederhana
B. dominan
C. universal
D. general
E. serupa
Jawaban : E
Pembahasan :
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata massal memiliki makna ‘dalam jumlah yang sangat banyak’. Berdasarkan maknanya, kata massal tidak tepat untuk digunakan pada kalimat tersebut sehingga perlu diganti menjadi kata lain yang maknanya lebih tepat. Kata yang tepat untuk menggantikan kata massal dalam kalimat (5) tersebut adalah serupa. Hal ini diperkuat dengan adanya konjungsi tetapi yang merupakan konjungsi pertentangan yang mengharuskan adanya dua kata berantonim.
- Pilihan jawaban A tidak tepat karena kata sederhana tidak sesuai dengan konteks kalimatnya.
- Pilihan jawaban B tidak tepat karena kata dominan tidak tepat jika dimasukkan ke dalam konteks kalimat (5).
- Pilihan jawaban C tidak tepat karena kata universal tidak tepat digunakan untuk konteks kalimat (5).
- Pilihan jawaban D tidak tepat karena kata general merupakan kata yang berbahasa Inggris yang bermakna ‘jenderal atau umum’, tetapi tidak tepat jika dimasukkan ke dalam kalimat tersebut.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah E.
Teks ini digunakan untuk menjawab soal nomor 9—10.
(1) Bahwa banyak laki-laki kerap melakukan sesuatu yang gila atau tidak masuk akal bukanlah rahasia lagi. (2) Daripada perempuan, laki-laki juga diklaim lebih berani dalam bertindak gila. (3) Oleh karena itu, tak hanya kalangan awam, para ilmuwan juga mulai membahas dan mencari tahu alasan di balik hal itu.
(4) Ben Alexander Daniel Lendrem bersama para ahli dari Institute of Cellular Medicine meneliti para nominasi pemenang Darwin Awards—sebuah penghargaan untuk seseorang yang berani melakukan hal-hal gila—sejak 1995 hingga 2014. (5) Dari 318 penerima penghargaan, sebanyak 282 penerimanya (setara dengan 88,7 persen) adalah laki-laki. (6) Berdasarkan hal itu, para peneliti menyimpulkan bahwa laki-laki lebih mungkin untuk terlibat dalam kegiatan berisiko tinggi daripada perempuan.
(7) Terkait alasannya, sebuah penelitian menemukan bahwa laki-laki berani mengambil risiko dalam tindakan gila-gilaan karena hormon testosteron yang dimilikinya. (8) Pada tahun 2011, para peneliti dari Amerika Serikat dan Jerman, juga membenarkan hal tersebut. (9) Testosteron berkontribusi terhadap reaksi berlebihan dan meledak-ledak pada laki-laki. (10) Sementara itu, dari sisi psikologis, hormon testosteron berperan dalam memotivasi laki-laki untuk berbuat sesuatu demi mendapatkan imbalan dari sumber luar. (11) Namun, secara gender, hal itu tidak hanya terjadi pada laki-laki; perempuan yang memiliki kadar testosteron tinggi juga berpotensi mengalami hal yang sama.
Topik : Kalimat dan Wacana
Subtopik : Konsep Kilat Wacana (NEW!)
9. Agar menjadi logis, kalimat (1) harus diperbaiki dengan cara ....
A. menghilangkan kata banyak
B. menghilangkan kata bahwa
C. mengganti kata kerap dengan sering
D. mengganti kata sesuatu dengan hal
E. meletakkan klausa anak di belakang klausa induk
Jawaban : A
Pembahasan :
Kelogisan termasuk salah satu syarat kalimat efektif. Sebuah kalimat perlu disusun dengan efektif agar maksud yang disampaikan dapat sampai dengan tepat kepada pembaca. Kalimat (1) dalam bacaan pada soal berbunyi Bahwa banyak laki-laki kerap melakukan sesuatu yang gila atau tidak masuk akal (anak kalimat) bukanlah rahasia lagi (induk kalimat). Kalimat tersebut terdiri dari anak kalimat dan induk kalimat. Anak kalimat pada kalimat tersebut diawali dengan konjungsi bahwa. Jika strukturnya dirinci lebih lanjut, anak kalimat tersebut memiliki dua predikat. Berikut adalah rincian struktur kalimatnya.
- bahwa → konjungsi (konj.)
- banyak → predikat (P)
- laki-laki → subjek (S)
- kerap melakukan → predikat (P)
- sesuatu yang gila atau tidak masuk akal → objek (O)
Pada klausa tersebut terdapat dua predikat, yakni banyak dan kerap melakukan. Padahal, sebuah kalimat yang efektif hanya boleh mengandung satu predikat. Untuk memperbaikinya, kata banyak dapat dihilangkan sehingga klausa anak akan menjadi Bahwa (konj.) laki-laki (S) kerap melakukan (P) sesuatu yang gila atau tidak masuk akal (O). Selain dengan menghilangkan kata banyak, perbaikan juga dapat dilakukan dengan menambahkan kata yang setelah kata laki-laki sehingga klausanya akan menjadi Bahwa (konj.) banyak (P) laki-laki yang kerap melakukan sesuatu yang gila atau tidak masuk akal (S).
- Pilihan B tidak tepat. Penggunaan konjungsi bahwa pada kalimat tersebut sudah tepat karena kata bahwa, salah satunya, berfungsi sebagai kata penghubung untuk mendahului anak kalimat yang menjadi pokok kalimat.
- Pilihan C dan D tidak tepat. Kata kerap dan sering memiliki makna yang serupa. Begitu pula dengan kata sesuatu dan hal. Penggantian kata kerap menjadi sering atau sesuatu menjadi hal tidak perlu dilakukan dan tidak membuat kalimat menjadi efektif.
- Pilihan E tidak tepat. Jika klausa anak (anak kalimat) diletakkan di belakang klausa induk (induk kalimat), kalimat tersebut akan menjadi Bukanlah rahasia lagi bahwa banyak laki-laki kerap melakukan sesuatu yang gila atau tidak masuk akal. Perubahan tersebut dapat dilakukan, tetapi tidak membuat kalimat menjadi efektif karena anak kalimat masih tetap memiliki dua predikat, yakni banyak dan kerap melakukan.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A.
Topik : Kalimat dan Wacana
Subtopik : Konsep Kilat Wacana (NEW!)
10. Apa judul yang tepat untuk bacaan tersebut?
A. Pemenang Darwin Awards Didominasi oleh Laki-Laki
B. Kegilaan Laki-Laki dan Alasan di Baliknya
C. Perbandingan Kegilaan Laki-Laki dan Perempuan
D. Alasan Biologis yang Membuat Laki-Laki Lebih Gila
E. Pengaruh Hormon Testosteron terhadap Kegilaan Laki-Laki
Jawaban : B
Pembahasan :
Judul merupakan kepala karangan. Sebuah judul bacaan yang baik harus dapat mewakili keseluruhan isi bacaan. Oleh karena itu, untuk dapat menentukan judul yang tepat, pembaca perlu memahami keseluruhan isi bacaan.
Bacaan yang ada pada soal mengandung tiga paragraf yang saling berkaitan. Paragraf pertama membahas seringnya laki-laki melakukan hal-hal gila. Laki-laki juga diklaim lebih sering bertindak gila daripada perempuan. Pada paragraf kedua, penulis membahas sebuah penelitian yang meneliti kebenaran terkait klaim yang disebut pada paragraf pertama. Hasil penelitian menyebutkan bahwa laki-laki memang cenderung lebih sering bertindak gila daripada perempuan. Lebih lanjut, pada paragraf ketiga, penulis membahas alasan di balik kegilaan laki-laki sebagaimana telah disebutkan pada dua paragraf sebelumnya. Berdasarkan isi bacaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa judul yang tepat adalah “Kegilaan Laki-Laki dan Alasan di Baliknya”. Judul tersebut dapat mewakili keseluruhan paragraf yang terdapat pada bacaan.
- Pilihan A tidak tepat karena keseluruhan bacaan tersebut tidak membahas pemenang Darwin Awards yang didominasi oleh laki-laki. Informasi tersebut hanya merupakan informasi tambahan yang dibahas pada paragraf kedua.
- Pilihan C tidak tepat karena bacaan tersebut tidak membahas perbandingan kegilaan antara laki-laki dan perempuan secara detail. Pada bacaan tersebut, hanya disebutkan bahwa laki-laki cenderung lebih sering bertindak gila daripada perempuan. Namun, tidak dijelaskan lebih lanjut mengenai perbandingannya.
- Pilihan D dan E tidak tepat karena alasan biologis yang menyebabkan laki-laki sering berbuat gila atau pengaruh hormon testosteron terhadap kegilaan laki-laki hanya dijelaskan pada paragraf ketiga. Jadi, judul pada pilihan D dan E belum bisa mewakili keseluruhan isi bacaan.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah B.
Itu dia tadi Contoh soal TPS Kemampuan Memahami Bacaan Dan Menulis SNBT 2023 lengkap beserta pembahasannya. Nantikan informasi – informasi menarik lainnya di artikel berikutnya yang akan datang. Cukup sekian untuk artikel kali ini, kurang lebihnya mohon maaf …
Sampai jumpa lagi, Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.